Egg-Plant

Dead Lock

Unknown | ,Kamis, Januari 08, 2015 | Be the first to comment!



Disusun Oleh :
NOVAN PAHLEVI
IQBAL NAHAQGA
DIAH AYU SETIANI
M. FADIIL
EKO PRASETYO

Deadlock pada Sistem Operasi

A.   Pengertian Deadlock
Deadlock adalah keadaan dimana 2 atau lebih proses saling menunggu meminta resources untuk waktu yang tidak terbatas lamanya. Analoginya seperti pada kondisi jalan raya dimana terjadi kemacetan parah. Deadlock adalah efek samping dari sinkronisasi, dimana satu variabel digunakan oleh 2 proses. Deadlock bisa digambarkan sebagai berikut :
Kejadian Deadlock selalu tidak lepas dari sumber daya, bahwa hampir seluruhnya merupakan masalah sumber daya yang digunakan bersama-sama. Oleh karena itu, kita juga perlu tahu tentang jenis sumber daya, yaitu: sumber daya dapat digunakan lagi berulang-ulang dan sumber daya yang dapat digunakan dan habis dipakai atau dapat dikatakan sumber daya sekali pakai. Sumber daya ini tidak habis dipakai oleh proses mana pun.Tetapi setelah proses berakhir, sumber daya ini dikembalikan untuk dipakai oleh proses lain yang sebelumnya tidak kebagian sumber daya ini.
Contohnya prosesor, Channel I/O, disk, semaphore. Contoh peran sumber daya jenis ini pada terjadinya Deadlock ialah misalnya sebuah proses memakai disk A dan B, maka akan terjadi Deadlock jika setiap proses sudah memiliki salah satu disk dan meminta disk yang lain. Masalah ini tidak hanya dirasakan oleh pemrogram tetapi oleh seorang yang merancang sebuah sistem operasi. Cara yang digunakan pada umumnya dengan cara memperhitungkan dahulu sumber daya yang digunakan oleh proses-proses yang akan menggunakan sumber daya tersebut. Contoh lain yang menyebabkan Deadlock dari sumber yang dapat dipakai berulang-ulang ialah berkaitan dengan jumlah proses yang memakai memori utama. Ada empat kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya deadlock. Keempat kondisi tersebut tidak dapat berdiri sendiri, namun saling mendukung.
1.     mutual exclusion. Hanya ada satu proses yang boleh memakai sumber daya, dan proses lain yang ingin memakai sumber daya tersebut harus menunggu hingga sumber daya tadi dilepaskan atau tidak ada proses yang memakai sumber daya tersebut.
2.    Hold and wait. Proses yang sedang memakai sumber daya boleh meminta sumber daya lagi maksudnya menunggu hingga benar-benar sumber daya yang diminta tidak dipakai oleh proses lain, hal ini dapat menyebabkan kelaparan sumber daya sebab dapat saja sebuah proses tidak mendapat sumber daya dalam waktu yang lama.
3.    No preemption. Sumber daya yang ada pada sebuah proses tidak boleh diambil begitu saja oleh proses lainnya. Untuk mendapatkan sumber daya tersebut, maka harus dilepaskan terlebih dahulu oleh proses yang memegangnya, selain itu seluruh proses menunggu dan mempersilahkan hanya proses yang memiliki sumber daya yang boleh berjalan.
4.    Circular wait. Kondisi seperti rantai, yaitu sebuah proses membutuhkan sumber daya yang dipegang proses berikutnya.
  
Strategi mengatasi Deadlock :

Add beberapa cara untuk menanggulangi terjadinya deadlock, diantaranya adalah:
a.    Mengabaikan masalah deadlock.
b.     Mendeteksi dan memperbaiki
c.    Penghindaran yang terus menerus dan pengalokasian yang baik dengan menggunakan protocol untuk memastikan sistem tidak pernah memasuki keadaan deadlock. Yaitu dengan deadlock avoidance sistem untuk mendata informasi tambahan tentang proses mana yang akan meminta dan menggunakan sumber daya.
d.    Pencegahan yang secara struktur bertentangan dengan empat kondisi terjadinya deadlock dengan deadlock prevention sistem untuk memastikan bahwa salah satu kondisi yang penting tidak dapat menunggu.

B.    Mengabaikan Masalah Deadlock
Untuk memastikan sistem tidak memasuki deadlock, sistem dapat menggunakan pencegahan deadlock atau penghindaran deadlock. Penghindaran deadlock membutuhkan informasi tentang sumber daya yang mana yang akan suatu proses meminta dan berapa lama akan digunakan. Dengan informasi tersebut dapat diputuskan apakah suatu proses harus menunggu atau tidak. Hal ini disebabkan oleh keberadaan sumber daya, apakah ia sedang digunakan oleh proses lain atau tidak. Metode ini lebih dikenal dengan Algoritma Ostrich. Dalam algoritma ini dikatakan bahwa untuk menghadapi Deadlock ialah dengan berpura-pura bahwa tidak ada masalah apa pun. Hal ini seakanakan melakukan suatu hal yang fatal, tetapi sistem operasi Unix menanggulangi Deadlock dengan cara ini dengan tidak mendeteksi Deadlock dan membiarkannya secara otomatis mematikan program sehingga seakan-akan tidak terjadi apa pun. Jadi jika terjadi Deadlock, maka tabel akan penuh, sehingga proses yang menjalankan proses melalui operator harus menunggu pada waktu tertentu dan mencoba lagi.

C.    Mendeteksi dan Memperbaiki
Caranya ialah dengan cara mendeteksi jika terjadi deadlock pada suatu proses maka dideteksi system mana yang terlibat di dalamnya. Setelah diketahui sistem mana saja yang terlibat maka diadakan proses untuk memperbaiki dan menjadikan sistem berjalan kembali. Jika sebuah sistem tidak memastikan deadlock akan terjadi, dan juga tidak didukung dengan pendeteksian deadlock serta pencegahannya, maka kita akan sampai pada kondisi deadlock yang dapat berpengaruh terhadap performance sistem karena sumber daya tidak dapat digunakan oleh proses sehingga proses-proses yang lain juga terganggu. Akhirnya sistem akan berhenti dan harus direstart.
Hal-hal yang terjadi dalam mendeteksi adanya Deadlock adalah:
        Permintaan sumber daya dikabulkan selama memungkinkan.
        Sistem operasi memeriksa adakah kondisi circular wait secara periodik.
        Pemeriksaan adanya deadlock dapat dilakukan setiap ada sumber daya yang hendak digunakan oleh sebuah proses.
        Memeriksa dengan algoritma tertentu.
Ada beberapa jalan untuk kembali dari Deadlock, yaitu:
1.      Lewat Preemption
Dengan cara untuk sementara waktu menjauhkan sumber daya dari pemakainya, dan memberikannya pada proses yang lain. Ide untuk memberi pada proses lain tanpa diketahui oleh pemilik dari sumber daya tersebut tergantung dari sifat sumber daya itu sendiri. Perbaikan dengan cara ini sangat sulit atau dapat dikatakan tidak mungkin. Cara ini dapat dilakukan dengan memilih korban yang akan dikorbankan atau diambil sumber dayanya untuk sementara, tentu saja harus dengan perhitungan yang cukup agar waktu yang dikorbankan seminimal mungkin. Setelah kita melakukan preemption dilakukan pengkondisian proses tersebut dalam kondisi aman. Setelah itu proses dilakukan lagi dalam kondisi aman tersebut.
2.    Lewat Melacak Kembali
Setelah melakukan beberapa langkah preemption, maka proses utama yang diambil sumber dayanya akan berhenti dan tidak dapat melanjutkan kegiatannya, oleh karena itu dibutuhkan langkah untuk kembali pada keadaan aman dimana proses masih berjalan dan memulai proses lagi dari situ. Tetapi untuk beberapa keadaan sangat sulit menentukan kondisi aman tersebut, oleh karena itu umumnya dilakukan cara mematikan program tersebut lalu memulai kembali proses. Meski pun sebenarnya lebih efektif jika hanya mundur beberapa langkah saja sampai deadlock tidak terjadi lagi. Untuk beberapa sistem mencoba dengan cara mengadakan pengecekan beberapa kali secara periodik dan menandai tempat terakhir kali menulis ke disk, sehingga saat terjadi deadlock dapat mulai dari tempat terakhir penandaannya berada.
3.    Lewat mematikan proses yang menyebabkan Deadlock
Cara yang paling umum ialah mematikan semua proses yang mengalami deadlock. Cara ini paling umum dilakukan dan dilakukan oleh hampir semua sistem operasi. Namun, untuk beberapa sistem, kita juga dapat mematikan beberapa proses saja dalam siklus deadlock untuk menghindari deadlock dan mempersilahkan proses lainnya kembali berjalan. Atau dipilih salah satu korban untuk melepaskan sumber dayanya, dengan cara ini maka masalah pemilihan korban menjadi lebih selektif, sebab telah diperhitungkan beberapa kemungkinan jika si proses harus melepaskan sumber dayanya.
Kriteria pemilihan korban ialah:
        Yang paling jarang memakai prosesor
        Yang paling sedikit hasil programnya
        Yang paling banyak memakai sumber daya sampai saat ini
        Yang alokasi sumber daya totalnya tersedkit
        Yang memiliki prioritas terkecil


4.    Menghindari Deadlock
Pada sistem kebanyakan permintaan terhadap sumber daya dilakukan sebanyak sekali saja. Sistem sudah harus dapat mengenali bahwa sumber daya itu aman atau tidak (tidak terkena deadlock), setelah itu baru dialokasikan. Ada dua cara yaitu:
1)    Jangan memulai proses apa pun jika proses tersebut akan membawanya pada kondisi deadlock, sehingga tidak mungkin terjadi deadlock karena pada saat akan menuju deadlock, proses sudah dicegah.
2)   Jangan memberi kesempatan pada suatu proses untuk meminta sumber daya lagi jika penambahan ini akan membawa kita pada suatu keadaan deadlock. Jadi diadakan dua kali penjagaan, yaitu saat pengalokasian awal, dijaga agar tidak deadlock dan ditambah dengan penjagaan kedua saat suatu proses meminta sumber daya, dijaga agar jangan sampai terjadi deadlock. Pada sistem deadlock avoidance (penghindaran) dilakukan dengan cara memastikan bahwa program memiliki maksimum permintaan. Dengan kata lain cara sistem ini memastikan terlebih dahulu bahwa sistem akan selalu dalam kondisi aman. Baik mengadakan permintaan awal atau pun saat meminta permintaan sumber daya tambahan, sistem harus selalu berada dalam kondisi aman..


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tutorial / LangkahKerja Membuat Form tampil pada Panel.

Unknown | ,Kamis, Januari 08, 2015 | Be the first to comment!

LAPORAN AKHIR PRATIKUM
(Delphi & VB)



Nama                     :  Diah Ayu Setiani
NPM                      :  2D114282
Kelas                     :  1KB05
Materi Pratikum    :  Delphi & VB
Tanggal Pratikum   :  19 Oktober 2014
Asisten Baris         :  
Ketua Asisten        :  Valdi 



UNIVERSITAS GUNADARMA
LABORATORIUM SISTEM INFORMASI
2014/2015

TugasAkhir

Tutorial / LangkahKerja Membuat Form tampil pada Panel.
1.     Klik Open pada Delphi
2.    Terlihat Form seperti dibawah Ini
3.    Buat Komponen- Komponennya …
a.       Form1
-          Panel1
-          Button1          
-          Button2         
-          Button3         


b.      Form2
-          Label1,2,3       =  Nama, NPM, dan Kelas
-          Edit1,2,3         =  -
-          Memo 1          
-          Button1          = Tampilan

c.       Form 3
-          Label1,2,3       =  UTS, UAS, Total
-          Edit1,2,3         =  -
-          Button1          = Prosess


d.      Form4
-          Label1,2          =  Total Nilai, Keterangan
-          Edit1,2           =  -
-          Button1          = Prosess


4.    MasukkanLah Coding pada Masing2 Komponennya.


Logika :
>> Jika di Klik run maka program dapat berjalan dengan beberapa logika coding berikut ..
a.    Button 1 :
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin  >> jika di klik pada button1 maka berjalan program seperti di samping ini
form2.top :=10;  >> menentukan  posisi atas pada formnya
form2.left :=10; >> menentukan posisi kiri pada formnya  
form2.Parent:=panel1;  >>form2 akan tampil pada panel1
form2.visible:=true;  >> yaitu coding yang mempunyailogika akan tampil atau tidak, karna hasilnya true maka akan tampil..
end;
>> pada coding ini Jika di Klik Button1 maka akan tampil form2 pada panelnya..

b.    Button2 :
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin  >> jika di klik pada button1 maka berjalan program seperti disamping ini..
form3.top :=10;  >> menentukan  posisi atas pada formnya
form3.left :=10; >> menentukan posisi kiri pada formnya  
form3.Parent:=panel1;  >>form3 akan tampil pada panel1
form3.visible:=true;  >> yaitu coding yang mempunyailogika akan tampil atau tidak, karna hasilnya true maka akan tampil..
end;
>> pada coding ini Jika di Klik Button2 maka akan tampil form3 pada panelnya..

c.    Button3 :
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin  >> jika di klik pada button1 maka berjalan program seperti dibawah ini..
form4.top :=10;  >> menentukan  posisi atas pada formnya
form4.left :=10; >> menentukan posisi kiri pada formnya  
form4.Parent:=panel1;  >>form4 akan tampil pada panel1
form4.visible:=true;  >> yaitu coding yang mempunyailogika akan tampil atau tidak, karna hasilnya true maka akan tampil..
end;
>> pada coding ini Jika di Klik Button3 maka akan tampil form4 pada panelnya..

Demikian Tutorial ini saya buat dengan kemampuan saya sendiri..



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

STRUKTUR JARINGAN IT PADA PT. PLN (PERSERO) PENYALURAN &PUSAT PENGATUR BEBAN REGION JAWA TENGAH DAN DIY

Unknown | ,Kamis, Januari 08, 2015 | Be the first to comment!



KELOMPOK 4 :

NOVAN PAHLEVI
IQBAL NAHAQGA
DIAH AYU SETIANI
M. FADIIL
EKO PRASETYO



Kata Pengantar


        Puji syukur kehadirat tuhan karna berkat rahmatnya kamidapat menyelesaikan tugas makalah tentang System Jaringan Pada Perusahaan. Dan Trimakasih atas beberapa sumber yang telah banyak memberikan informasi untuk pengerjaan makalah ini. Semoga hasil makalah kami dapat diterima dengan baik oleh dosen pembimbing.
               Perkembangan teknologi dalam sistem IT dan jaringan sangatlah pesat. Hal inilah yang menuntut tiap perusahaan untuk selalu menyadari bahwa kebutuhan akan jaringan sangat diperlukan di masa ini bahkan sampai masa yang akan datang. Dalam menjalankan suatu perusahaan dituntut adanya suatu sistem jaringan komputer yang dapat menghubungkan sekumpulan komputer, printer, dan peralatan lainnya dalam suatu kesatuan untuk menjalankan tujuan tertentu. Dalam menangani jaringan komputer yang ada, dibutuhkan pengendalian atau pengawasan terhadap yang terkoneksi secara optimal
               Terdapat beberapa aplikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui struktur jaringan dan juga memonitoring jaringan, dimana dengan aplikasi tersebut perusahaan akan menerima data penggunaan bandwidth, jaringan dan monitoring penggunaan hardware yang membantu untuk mengoptimalkan efisiensi jaringan perusahaan. Memahami lalu lintas jaringan dan konsumsi sumber daya merupakan kunci untuk pengelolaan jaringan yang lebih baik.Pada pelaksanaan kerja praktek di PT. PLN (Persero) P3B Region Jateng dan DIY, mahasiswa dapat mempelajari struktur jaringan yang digunakan dalam jaringan komputer perusahaan tersebut.Dan juga dapat mengetahui penggunaan aplikasi-aplikasi yang mendukung untuk kebutuhan maintenance jaringan.
               Dalam melaksanakan tugasnya, PT. PLN (Persero) P3B Pusat dibantu oleh empat P3B Region yang salah satunya adalah PT. PLN (Persero) P3B Region III dengan wilayah kerjanya adalah Jawa Tengah dan DIY, yang selanjutnya biasa disebut PT. PLN (Persero) P3B RJTD (P3B Region Jawa Tengah dan DIY).



Daftar Isi
 1. Kata Pengantar...................... 2
2. Daftar Isi........................ 3
3. BAB I PENDAHULUAN............. 4
A.   Latar Belakang PLN.......................................... 4
B.   Latar blakang ............................................... 4
C.   Tujuan ....................................................... 4
D.   Pengertian Jaringan Komputer ............................... 4
 4. BAB II PEMBAHASAN.................. 5
A. Gambaran Umum Jaringan IT di PT. PLN (Persero) P3B RJTD
Semarang..................................................... 5
B. Jaringan Fiber Optik di PT. PLN (Persero) P3B RJTD Semarang.... 6
C. Jaringan Wireless PT.PLN (Persero) P3B RJTD.............. 8
D. Jaringan LAN di PT. PLN (Persero) P3B RJTD ............. 9
E. Jaringan MAN di PT. PLN (Persero) P3B RJTD............. 11
F. Monitoring Jaringan Menggunakan OpManager............... 11
5. BAB III PENUTUP........................ 14
Kesimpulan......................... 14


 BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang PLN
Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur utama nya adalah Nur Pamudji, menggantikan Dahlan Iskan Dirut sebelumnya yang dilantik menjadi menteri BUMN.
Ketenagalistrikan di Indonesia  dimulai pada akhir abad ke-19, ketika bebrapa perusahaan Belanda mendirikanpembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda NV. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang Gas.
B.  Latar blakang
Perkembangan teknologi dalam sistem IT dan jaringan sangatlah pesat. Hal inilah yang menuntut tiap perusahaan untuk selalu menyadari bahwa kebutuhan akan jaringan sangat diperlukan di masa ini bahkan sampai masa yang akan datang. Dalam menjalankan suatu perusahaan dituntut adanya suatu sistem jaringan komputer yang dapat menghubungkan sekumpulan komputer, printer, dan peralatan lainnya dalam suatu kesatuan untuk menjalankan tujuan tertentu. Dalam menangani jaringan komputer yang ada, dibutuhkan pengendalian atau pengawasan terhadap yang terkoneksi secara optimal
Terdapat beberapa aplikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui struktur jaringan dan juga memonitoring jaringan, dimana dengan aplikasi tersebut perusahaan akan menerima data penggunaan bandwidth, jaringan dan monitoring penggunaan hardware yang membantu untuk mengoptimalkan efisiensi jaringan perusahaan. Memahami lalu lintas jaringan dan konsumsi sumber daya merupakan kunci untuk pengelolaan jaringan yang lebih baik.Pada pelaksanaan kerja praktek di PT. PLN (Persero) P3B Region Jateng dan DIY, mahasiswa dapat mempelajari struktur jaringan yang digunakan dalam jaringan komputer perusahaan tersebut.Dan juga dapat mengetahui penggunaan aplikasi-aplikasi yang mendukung untuk kebutuhan maintenance jaringan.
Dalam melaksanakan tugasnya, PT. PLN (Persero) P3B Pusat dibantu oleh empat P3B Region yang salah satunya adalah PT. PLN (Persero) P3B Region III dengan wilayah kerjanya adalah Jawa Tengah dan DIY, yang selanjutnya biasa disebut PT. PLN (Persero) P3B RJTD (P3B Region Jawa Tengah dan DIY).
C.  Tujuan
Tujuan dari kegiatan kerja praktek ini adalah Mengenal dan memahami struktur jaringan dan monitoring jaringanyang terdapat pada PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali Region Jawa Tengah dan DIY.
D.  Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node.Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua,

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Gambaran Umum Jaringan IT di PT. PLN (Persero) P3B RJTD Semarang
Jaringan computer di PT. PLN (Persero) P3B RJTD Semarang telah mengimplementasikan media kabel UTP, jaringan wireless dan kabel serat optik. Jaringan yang ada saat ini digunakan untuk melayani pegawai untuk dapat mengakses jaringan local PLN serta layanan internet seperti pencarian situs informasi (web browsing), surat elektronik (e-mail), pengiriman file (ftp), dan lain-lain. Selain itu juga di dalam akses layanan Intranet seperti pengaksesan e-mail server PT. PLN (Persero) P3B RJTD, data-data pegawai dan alat, dan masih banyak lainnya. Tiap-tiap gedung pada PT. PLN (Persero) P3B RJTD Semarang dilayani dengan jaringan menggunakan kabel dan wireless.Untuk menghubungkan tiap gedung tersebut digunakan fiber optik dikarenakan kabel fiber optik mempunyai lebar pita yang lebar sehingga dapat melewatkan data dalam jumlah besar.Sistem komunikasi operasional pada PT. PLN (Persero) P3B Jawa – Bali sebagian besar menggunakan jaringan jenis fiber optik.Namun di beberapa tempat terdapat beberapa jaringan yang menggunakan media transmisi wireless / nirkabel.

Gambar 2 Denah Gedung-Gedung PT. PLN (Persero) P3B RJTD Semarang

B.  Jaringan Fiber Optik di PT. PLN (Persero) P3B RJTD Semarang
Jaringan fiber optik di PT. PLN (Persero) P3B RJTD Semarang digunakan sebagai penghubung antar gedung dan digunakan untuk menghubungkan jaringan LAN dan jaringan WLAN yang terdapat di tiap-tiap gedung untuk dapat saling terkoneksi satu dengan yang lainnya.

Gambar 3Gambaran jaringan local pada PT. PLN (Persero) P3B RJTD

Jaringan fiber optik yang terdapat pada PT. PLN (Persero) P3B RJTD terpusat di ruang server sebagai ruang kontrol jaringan computer.

Gambar 4 Bagan Jaringan Fiber Optik di PT. PLN (Persero) P3B RJTD
  
C.  Jaringan Wireless PT.PLN (Persero) P3B RJTD
Jaringan wireless juga digunakan untuk penghubung antar gedung. Disini beberapa jaringan wireless juga dihubungkan kepada beberapa jalur fiber optik. Penggunaan jaringan wireless melalui media transmisi fiber optik digunakan untuk menghubungkan antara beberapa gedung dengan ruang server. Pada pengirim dan penerima menggunakan converter FO-UTP Atrie OptoSpan-100 sebagai konversi dari serat optik ke kabel UTP yang dihubungkan ke access point tiap gedung.


Converter fiber optik diperlukan karena port yang terdapat pada access point adalah port RJ-45 (UTP) sehingga dibutuhkan converter FO-UTP untuk mengubah interface dari media fiber optik ke media UTP. Dalam jaringan wireless pada PT. PLN (Persero) P3B RJTD digunakan mikrotik sebagai authentifikasi user yang akan masuk ke dalam jaringan wireless PT. PLN (Persero) P3B RJTD. Selain itu juga digunakan sebuah PC sebagai system checkpoint (firewall) sebagai pengatur hak akses user dan juga sebagai system yang menjaga keamanan terhadap serangan.
D.  Jaringan LAN di PT. PLN (Persero) P3B RJTD
Seperti halnya jaringan wireless, jaringan LAN di PT. PLN (Persero) P3B RJTD menggunakan fiber optik sebagai penghubung antar gedung. Penggunaan converter FO-UTP AT-MC 103XL sebagai media untuk mengkonversi dari fiber optik ke kabel UTP yang terhubung dengan switch 3COM 4226T yang terhubung ke tiap-tiap client yang menggunakan PC.


Gambar 6 Skema jaringan LAN di PT. PLN (Persero) P3B RJTD

Penggunaan converter FO-UTP ini dilakukan karena terdapat perbedaan interface pada bagian penerima maupun pengirim. Pada bagian penerima tidak 7
terdapat perangkat yang menunjang interface fiber optik sehingga digunakan converter untuk mengubah interface yang semula dari fiber optik menjadi UTP. Sedangkan pada ruang server, jaringan fiber optik yang menghubungkan antar gedung tersebut terhubung dengan Multilayer Switch Cisco Catalyst 3750-24PS yang mengatur segmentasi IP dan VLAN untuk semua jaringan yang terhubung pada jaringan PT. PLN (Persero) P3B RJTD.

Gambar 7 OTB (Optical Terminal Box) pada Ruang Server

 E.  Jaringan MAN di PT. PLN (Persero) P3B RJTD
Selain jaringan wireless dan LAN pada jaringan local gedung PT. PLN (Persero) P3B RJTD semarang, disini juga menggunakan topologi jaringan Metropolitan Area Netwok (MAN) yang digunakan untuk menghubungkan antara kantor Region 3 dengan Unit Pelayanan Transmisi (UPT) dan Gardu Induk (GI).


Gambar 8 Skema Jaringan MAN pada PT. PLN Gambar 8 Skema Jaringan MAN pada PT. PLN Gambar 8

Skema Jaringan MAN pada PT. PLN(Persero) P3B RJTD

Pada setiap UPT dan GI selain menggunakan jaringan fiber optik seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat juga Switch Cisco 2960-24PS yang digunakan untuk pembagian koneksi jaringan local dan internet. Selain itu dengan menggunakan kelebihan dari switch cisco yaitu remote jaringan, Switch Cisco 2960-24PS digunakan untuk memonitoring trafik jaringan, pengiriman data antar UPT, GI dan region juga untuk memonitoring keadaan jaringan untuk membantu mempermudah maintenance jaringan.
F.  Monitoring Jaringan Menggunakan OpManager
OpManager adalah perangkat lunak yang mudah digunakan untuk memantau jaringan dan mengetahui perangkat kondisi perangkat keras yang terkoneksi dalam jaringan tersebut.OpManager adalah produk unggulan dari Manage Engine yang digunakan untuk memonitoring jaringan berbasis IP dan SNMP, memiliki kemampuan CCTV View dan dashboard.
Software ini juga memungkinkan untuk secara cepat mempersiapkan dan menjalankan sebuah proses pemantauan untuk sebuah jaringan tertentu. Dengan OpManager ini maka dengan mudah dapat mengetahui kondisi perangkat keras yang terhubung dalam jaringan seperti memantau 8
kondisi router, memantau penggunaan PC, memantau penggunaan port pada switch serta menganalisa kondisi traffic jaringan. OpManager berjalan pada mesin Windows di dalam jaringan selama 24 jam setiap hari dan terus-menerus memantau kondisi jaringan. Fitur – Fitur Dasar OpManager :
-          Kemampuan untuk melakukan monitoring pada jaringan yang digunakan oleh lebih dari 10 nodes setiap harinya.
-          Pengumpulan data dapat kondisi jaringan dan perangkat keras secara bersamaan dalam satu window.
-          Mengetahui struktur jaringan yang diterapkan pada PT. PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah dan DIY.
-          Dapat bekerja dengan kebanyakkan perangkat jaringan seperti switch, router, firewalls dan lain-lain yang berbeda-beda sesuai dengan perusahaan pembuatnya.


Berikut adalah contoh beberapa tampilan dari OpManager :
              

dan juga disuguhi List dari perangkat keras yang digunakan.
              

Gambar 10 Map View jaringan IT PT. PLN (Persro) P3B RJTD
             

Gambar 11 List View jaringan IT PT. PLN (Persro) P3B RJTD
             

Gambar 12 Contoh Keterangan Trouble pada OpManager
Pada gambar diatas terlihat bahwa perangkat keras yang terkoneksi tidak melakukan respone terhadap jaringan.Sehingga terdeteksi trouble pada perangkat lunak OpManager. Kekurangan dari perangkat lunak ini adalah tidak bisa memaintenance secara langsung.Jadi perangkat lunak ini hanya digunakan sebagai alarm atau pemberitahu manakala terdapat ketidak beresan dalam jaringan IT PT. PLN (Persro) P3B Region Jawa Tengah dan DIY.



     

BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
Dari pembahasan-pembahasan pada bab-bab terdahulu dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut
1.     Topologi jaringan yang digunakan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY adalah topologi bintang (star).
2.    Peralatan jaringan yang digunakan antara lain router cisco catalyst, switch cisco catalyst 3750-24PS, switch cisco catalyst 2960-24PS, switch 3com 4226T,  converter FO-UTP Atrie OptoSpan-100, FO-UTP AT-MC 103 XL, kabel UTP (CAT5), kabel fiber optic figure 8,dan masih banyak peralatan lainnya yang mendukung di bidang jaringan.
3.    PT. PLN (Persero) P3B Region Jateng dan DIY menggunakan OPManager untuk memonitoring jaringan LAN, MAN dan seluruh jaringan yang terkoneksi dalam ruang lingkup PT. PLN (Persero) P3B Region Jateng dan DIY.
4.    Nama domain PT. PLN (Persero) P3B Region Jateng dan DIY adalah pln-jawa-bali.co.id.
5.    Fungsi utama pada jaringan PT. PLN (Persero) P3B Region Jateng dan DIY digunakan adalah jaringan local / intranet. Karena hampir semua aplikasi yang digunakan dalam menunjang pelaksanaan kegiatan perusahaan terhubung dalam jaringan local / intranet.
6.    Untuk penggunaan internet, hanya sebagai fungsi pendukung dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan.
7.    Kurang optimalnya bebepara perangkat keras yang ada. Sehingga perlu penyetingan kembali agar perangkat keras tersebut bisa berjalan maksimal.
8.    Masih seringnya terdapat gangguan pada jaringan. Hal ini sangat mengganggu aktivitas di beberapa bagian dalam


Kelebihan dari perangkat lunak ini adalah ketika ada komponen dalam jaringan yang trouble maka akan terdapat warning dalam peta jaringan. Seperti terlihat pada gambar 12, terdapat beberapa point yang berwarna merah, kuning atau orange.Itu menunjukkan terdapat trouble pada perangkat keras tersebut. Setelah kita klik pada icon tersebut maka akan terlihat detail trouble yang terjadi pada perangkat keras tersebut.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS