Egg-Plant

ERP (ENTERPRISE RESOURCES PLANNING

Unknown | ,Jumat, Juni 19, 2015 |


Disusun oleh:
Kelompok 6
Diah Ayu Setiani
Miakael Pratama
Lutfi Erzani Atmaja
Tommy
Iqbal Nahaqga


SISTEM KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADHARMA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Proses bisnis dalam perusahaan harus berjalan dengan efektif, untuk menunjang kebutuhan perusahaan akan persaingan yang semakin ketat. Implementasi IT dapat mendukung hal ini. Namun, implementasi IT yang tidak tepat akan menambah beban perusahaan. Oleh karena itu, implementasi IT sebaiknya dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan sistem yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan dapat meningkatkan efektifitas proses bisnis yang berjalan. Salah satu implementasi IT yang banyak digunakan dan terbukti dapat meningkatkan efektivitas perusahaan adalah ERP. Berikut ini akan dibahas pengertian ERP, keuntungan dan kerugian ERP, serta implementasi ERP di perusahaan di Indonesia.
1.2  Pengertian ERP
ERP (Enterprise Resource Planning) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Perencanaan Sumberdaya Perusahaan adalah struktur sistem informasi yang digunakan untuk mengintegrasikan proses bisnis dalam perusahaan manufaktur/jasa yang meliputi operasional dan distribusi produk yang dihasilkan. Tujuan dari implementasi ERP adalah menyatukan semua divisi yang ada dalam perusahaan menjadi satu sistem yang dapat dikendalikan secara terpusat. ERP lebih ditujukan pada sistem back-office, dimana sistem ERP tidak bersentuhan secara langsung dengan konsumen.
1.3  Sistem ERP
Gambaran ERP adalah sebagai berikut3:
-          Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
-          Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
-          Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
-          Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.
-          Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time).
-          Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.
-          Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan oleh perusahaan multinasional.
-          Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa melakukan pemrograman kembali.


BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Modul Pada ERP
Pada umumnya, ERP dibangun sebagai sistem berbasis modul yang menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, inventori, invoice, akuntasi perusahaan dan lain sebagainya. Dari modul-modul tersebut, maka aktivitas penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia dapat dikontrol dengan baik dan informasi yang berhubungan dengan aktivitas tersebut dapat diperoleh dengan cepat.
ERP dibagi menjadi tiga modul utama, yaitu modul operasi, modul financial dan akuntansi, dan modul sumber daya manusia. Ketiga modul ini berjalan secara terpisah, sehingga perusahaan tidak harus mengimplementasikan ketiganya secara langsung. Namun, ketiga modul tersebut berhubungan langsung dengan satu database terpusat. Misalnya ketika bagian penjualan menerima pesanan dari konsumen, bagian gudang langsung mengetahui dan mempersiapkan pesanan tersebut. Kemudian bagian akuntansi dapat melihat apakah barang pesanan sudah dikirim atau belum, sehingga ia dapat mempersiapkan tagihan untuk konsumen. Sistem yang seperti ini akan menghemat banyak resource perusahaan, seperti waktu, biaya dan tenaga kerja. Semua orang dalam sistem melihat data yang sama dan akan memperoleh informasi terbaru dari semua divisi dalam perusahaan. Dalam meningkatkan daya saingnya, lebih dari 60% perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat telah memasang atau berencana untuk memasang sebuah paket sistem ERP. Popularitas dari sistem ERP ini juga dibuktikan dari pencapaian penjualannya yang melebihi US$30 biliun di tahun 2002, sebuah peningkatan sebesar 300% dari tahun 1990an8.
Implementasi ERP membutuhkan persiapan yang matang, karena kesalahan implementasi akan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Tahap paling awal dari implementasi ERP adalah membangun bisnis proses yang baik. Tanpa bisnis proses yang baik, semua sistem informasi berbasis komputer dengan teknik apapun tidak akan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan tersebut. Selain itu, kesiapan karyawan akan perubahan sistem merupakan salah satu hal yang harus diperhitungkan. Rancangan ERP yang sempurna tidak akan membantu jika tidak dijalankan dengan baik. Yang harus diingat adalah tidak semua perusahaan membutuhkan ERP dalam sistemnya. Karena proses bisnis setiap perusahaan bersifat unik, sehingga ERP dalam satu perusahaan belum tentu dapat digunakan pada sistem di perusahaan yang lain, atau perbaikan proses bisnis dalam perusahaan cukup untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Agar sebuah perusahaan dapat menerapkan konsep ERP dengan baik, setiap aspek dari organisasi, manusia, informasi, dan teknologi harus dipersiapkan dengan baik. Dengan demikian penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat diimplementasikan pada industri sehingga dapat meningkatkan daya saing di pasar. Berikut akan dibahas beberapa komponen yang mempengaruhi implementasi ERP.

A.    Pihak Manajemen dan karyawan
Dukungan dari pihak manajemen merupakan faktor utama kesuksesan implementasi IT dalam perusahaan. Para eksekutif perusahaan harus memiliki pengertian bahwa IT adalah membutuhkan strategi pengembangan yang dinamis dan berkesinambungan, IT harus berjalan seiring dengan proses bisnis perusahaan, selain itu pihak eksekutif harus membawa CIO ke jalan yang sama dengan jalannya perusahaan7. Selain itu, karyawan juga memegang peranan yang penting dalam keberhasilan implementasi ERP. Sebaiknya, sebelum implementasi dijalankan, karyawan dipersiapkan untuk perubahan ‘besar’ yang akan terjadi, bila perlu karyawan diikut sertakan dalam tahap analisis proses bisnis, sehingga terbangun rasa memiliki yang kuat terhadap sistem baru. Dengan demikian, ketika implementasi benar-benar dijalankan, karyawan telah siap dan memiliki kemauan untuk belajar dan mendukung keberhasilan ERP tersebut. ERP tidak selalu identik dengan perampingan karyawan. Pemikiran ini yang dapat menyebabkan karyawan antipasti terhadap perubahan ke sistem ERP, karena merasa posisinya terancam dengan kemudahan yang ditawarkan ERP.

B.     Bisnis proses
Untuk membangun sistem ERP, bisnis proses harus disusun dengan jelas dan tepat. Tanpa proses bisnis yang benar, sistem apapun yang diterapkan tidak akan mampu memperbaiki keadaan perusahaan. Dalam membangun sistem ERP, sebaiknya batasan sistem yang akan dibangun jelas, sehingga implementasi ERP tidak berkembang ke hal-hal yang tidak diperlukan.

C.     Vendor
Vendor adalah perusahaan yang menyediakan paket sistem ERP yang akan diimplementasikan di perusahaan. Selain menyediakan software dan hardware, vendor juga harus memberikan pelatihan pada karyawan perusahaan yang menggunakan jasanya, agar karyawan terbiasa dengan sistem IT yang baru, dan memastikan sistem yang baru ini berjalan sesuai dengan permintaan perusahaan dan sesuai dengan proses bisnisnya. Vendor yang baik memiliki respon yang cepat terhadap masalah yang dihadapi perusahaan maupun error yang terjadi pada sistem. Sebelum menentukan vendor mana yang akan digunakan, sebaiknya perusahaan benar-benar menyelidiki latar belakang dan profil dari vendor tersebut. Hal ini perlu dilakukan karena kerja sama ini biasanya dilakukan dalam jangka panjang, dan jika perusahaan salah memilih vendor, akan merugikan bagi perusahaan itu sendiri.
2.2  Modul-modul ERP
Dalam memenuhi kebutuhan komputerisasi akitivitas bisnis perusahaan, aplikasi ERP (Enterprise Resources Planning) memiliki modul-modul berikut ini:
1.      Modul pembelian
Pada modul ini dimulai dengan purchase requisition atau permintaan pembelian. Permintaan pembelian kemudian dilanjutkan dengan purchase order. Setelah terjadi purchase order kemudian terjadi penerimaan barang. Pada saat penerimaan barang akan langsung terupdate penambahan inventory pada buku besar.
Penerimaan invoce dari vendor dan pembayaran ke vendor kemudian dikerjakan dalam modul finance. 
2.      Modul penjualan
Pada modul ini dimulai dengan pemesanan dari pelanggan dilanjutkan pengiriman barang.  Pada saat pengiriman barang langsung terupdate ke buku besar piutang pada sales dan  inventory pada cogs. Penagihan dan penerimaan pembayaran dilakukan dalam modul keuangan/finance.
3.      Modul keuangan/finance
Modul ini merupakan kelanjutan dari penerimaan tagihan dari vendor yang diikuti pembayaran ke vendor. Modul ini merupakan kelanjutan dari penagihan ke pelanggan dan diikuti penerimaan pembayaran dari pelanggan.
4.      Modul human resources
Pada modul ini terkait dengan perekrutan, pemberian benefit misalnya uang kesehatan, promosi, absensi dan lain sebagainya
5.      Modul manufacture
Modul ini mencatat proses produksi dan mencatat cost yang biasanya dipelajari pada akuntansi biaya (cost accounting)
6.      Modul CRM (Customer Relation Management)
Pada aplikasi ini seluruh interaksi dengan customer mulai dari penawaran, sales maupun keluhan pelanggan dicatat di sini.
2.3  Pengolahan Basis Data
1.      Diagram Alir ( Flowchart )
Bagan alir program (program flowchart) adalah suatu  bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan  cara penyajian dari suatu algoritma.

2.      Data Flow Diagram (DFD)
Penggunaan DFD sebagai modeling tool dipopulerkan oleh Demacro dan Yordan (1979) serta Gane dan Sarson (1979) dengan menggunkanan pendekatan metode analisis sistem terstruktur. DFD menggambarkan arus data dan keterkaitan satu sama lain dari suatu sistem informasi.
Berikut ini merupkan definisidari notasi simbol yang digunakan dalam diagram sebagai berikut:
a.       Proses (Process)
Proses merupakan model sistem yang meliputi  sistem komputer, sistem manajemen, sistem bisnis dan tentunya sistem informasi. Di dalamnya terjadi proses pertukaran sistem masukan dan keluaran disesuaikan dengan kondisi lingkungan sistem, serta terdapat proses logika dan penghitungan sistem.
Proses dapat menjelaskan logika pembuatan keputusan dan rumusan-rumusan yang akan mentransformasi proses data-data masukan menjadi keluaran. Jadi setiap data flow\dari entitas dan data storeharus dimulai dan/ atau diakhiri dalam proses.
b.      Aliran Data (Data Flow)
Data flow adalah aliran yang menghubungkan  antara proses dengan lingkungan sistem maupun proses dengan proses. Di samping itu dapat berfungsi sebagai komunikasi aliran data atau informasi antara tiap elemen. Dalam suatu diagram sistem, data flowtidak dapat menghubungkan hanya antar entitas maupun data store Jadi dalam penggunaanya data flow harus mencantumkan atau menghubungkan elemen proses.
c.        Entitas (External Entity)
Entitas merupakan sumber atau tujuan data dan dianggap eksternal atau faktor luar terhadap sistem yang sedang digambarkan. Setiap entitas diberi label dengan nama yang sesuai dan harus menunjukkan suatu kata benda. Dalam hal ini mendefinisikan orang, unit organisasi, sistem lain dan organisasi lain yang terkait dan berinteraksi dengan sistem.
d.      Penyimpanan Data (Data Store)
Dalam suatu diagram terjadi perputaran data dan informasi, maka dibutuhkan elemen untuk dapat menyimpan data dan informasi tersebut agar dapat digunakan dan diolah kembali di lain waktu. Dalam hal ini data storeberfungsi sebagai simbol yang mewakili tempat penyimpanan data yang biasanya berdasarkan nama-nama tabel dari database.

2.4  Pengaruh Terhadap Perbaikan Proses Bisnis
Terdapat dua  kemungkinan di dalam penerapan  ERP  yaitu keberhasilan dan kegagalan  yang    berdampak  bagi perusahaan. Tidak  dipungkiri bahwa penerapan ERP membutuhkan biaya yang sangat mahal. Namun semuanya dapat terbayar dengan  hasil  yang  sangat memuaskan.  Keberhasilan ERP  dapat  dicapai dengan komitmen untuk berubah, dalam hal ini  manajemen yang harus menyesuaikan ERP, bukan ERP yang menyesuaikan manajemen.  Dengan diaplikasikannya  ERP  tentunya  dapat membawa  perubahan perbaikan proses bisnis, karena  perkembangan  teknologi informasi bertujuan untuk memperbaiki sistem. Dari waktu ke waktu perkembangan teknologi tumbuh sesuai dengan  kebutuhan manusia. MIS  (Management Information System) berkembang dari yang sifatnya  sistem informasi tiap unit  kerja  misalnya accounting information system, marketing information system, HRD information system  dan production information system  dimana  di dalamnya  belum  adanya hubungan antar fungsi kerja sampai pada akhirnya diperkenalkan ERP (Enterprise Resource  Planning). Contohnya  ada  pada  perbaikan proses bisnis yang  dialami para  pengguna  software SAP, dengan adanya  SAP yang  merupakan salah satu contoh perangkat lunak  sistem ERP, sistem informasi menjadi terintegrasi, tiap-tiap bagian dalam suatu perusahaan dapat saling bertukar informasi, tidak hanya itu, dengan SAP memungkinkan antar  perusahaan yang  tergabung  dalam pengguna  SAP dapat bertukar informasi. Dengan adanya  modul  (SCM)  Supply Chain Management,  memungkinkan perusahaan untuk menghemat  biaya penyimpanan, seorang pelanggan SAP yang sedang memerlukan pasokan material tertentu maka, melalui modul SAP dapat melakukan pencarian di database melalui internet daftar perusahaan penyedianya.Dari daftar tersebut dapat diperoleh informasi lengkap dan rinci mengenai harga, spesifikasi dan waktu pengiriman jika  Anda  memesannya  langsung  dari pabrik/perusahaan penyedianya.Pelanggan tinggal memilih pemasok yang  paling  sesuai dengan kebutuhan secara  real-time dan on-line.
2.5  Pengaruh ERP Terhadap Perubahan Budaya Peerusahaan
Selain berpengaruh terhadap perbaikan proses bisnis, ERP  juga berpengaruh terhadap budaya  perusahaan. Dalam  sistem lama, contohnya  dalam menanggapi pesanan pelanggan, cara  biasa  yang dilakukan adalah setelah pelanggan melakukan pesanan yang  umumnya  masih menggunakan formulir kertas, formulir tersebut berjalan dari satu meja ke meja lain. Selanjutnya pesanan dimasukkan ke  dalam komputer bagian  satu kemudian dimasukkan lagi ke komputer bagian lain dan seterusnya. Proses ini dapat mengakibatkan kelambatan, kehilangan atau kekacauan data. Dengan penerapan ERP  budaya  seperti itu menjadi hilang,  terganti dengan budaya baru yang lebih moderen dan terintegrasi.
Secara  umum, Teknologi Informasi memerlukan kesadaran,  perbedaanbudaya  dan  kebutuhan  perkembangan Teknologi Informasi ditujukan untuk menghadapi homogenitas lingkungan sekitar.  ERP  dikonsepkan sebagai  sistem teknologi yang  terkonstruksi secara  sosial yang tercermin dari perilaku, nilai, kepercayaan dan norma pengguna ERP.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh oleh adanya  ERP  harus terlibat dan memberikan dukungan. ERP  ada  untuk mendukung  fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Tidak  semua perusahaan    berhasil  dalam menerapkan ERP  hal ini  perlu dimengerti bahwasanya penerapan aplikasi sistem baru yang didukung perangkat lunak, selalu menghadapi kesulitan dalam implementasi, khususnya dalam bentuk kelambatan, melampaui anggaran,  dan masalah kinerja. Namun pada  umumnya kegagalan penerapan ERP  pada  umumnya  disebabkan karena  faktor manusia misalnya  kebiasaan para  key  user  (manajer)  yang  tidak terbiasa  menggunakan perangkat  lunak, mereka  yang  kurang  komit dan kurang menyisihkan  waktu dalam melakukan analisis dan para  manajer  yang  kurang  memperhatikan pendidikan dan pelatihan karyawan dapat menyebabkan gagalnya ERP.
Selain berdampak  pada  proses bisnis, implementasi juga berpengaruh secara  signifikan pada  perubahan budaya  perusahaan. Perubahan budaya perusahaan lebih terfokus pada berubahnya perilaku, komunikasi dan penambahan beban kerja  karyawan. Siap tidaknya  karyawan menerima sistem baru memberikan beban kerja  yang  lebih kepada  karyawan terutama  berhubungan dengan job description dan kesadaran  untuk lebih terkomputerisasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar